Friday, April 21, 2017

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Dalam uraian ini kita akan mencoba membahas tentang pengertian-pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan. Uraian ini dimaksudkan unttuk memberikan dasar yang lebih kuat untuk pembahasan tentang materi IBD.


A. Manusia

Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari erbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (ilmu biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.

Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.

1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :

a. Jasad, yaitu : bahan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto dan menempati ruang dan waktu.
b. Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c. Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusal lahirnya kebudayaan.
d. Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu : kesadaran tentang diri sendiri.

2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :

a. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak,
b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian 'eksekutif' karena perannya dalam menghubungkan energi Id kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu. Superego terbentuk dari lingkungn eksternal.

Dari uraian di atas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dalam analisa hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia. kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.

B. Hakekat Manusia


Jelaskan bahwa manusia sebagai mahluk social memiliki fungsi biologis, proteksi, sosialisasi/pendidikan. Supportive dan ekspresive. Dari fungsi-fungsi ini diharapkan bukan saja menjadi landasan, materi kegiatan dan bahkan pendekatan/ proses-proses dalam merancang, mengoperasikan, mengevaluasi program pendidikan non formal.


Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.

3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.

4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.

5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati

6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas

7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.

8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu sendiri.

\

C. Kebudayaan

Seorang antropolog yaitu E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut:

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaanm kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudu; Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:


1. Sistem Religi (sistem kepercayaan)

2. Sistem organisasi kemsayarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
5. Sistem teknologi dan peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian


menurut dimensi wujudnya kebudayaan mempunya 3 wujud yaitu:


1. Kompleks gagasan, kosep dam pikiran manusia

wujud ini disebut sistem budaya, sifat abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.

2. Kompleks aktivitas

berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau dioservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial.


3. Wujud sebagai benda

aktivitas manusia ang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bsa juga disebut kebudayaan fisik, muali dari benda yang diam sampai pada benda yang bergerak.


Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universar menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:


1. Hakekat hidup manusia (MH)

2. Hakekat karya manusia (MK)
3. Hakekat waktu manusia (WM)
4. Hakekat alam manusia (MA)
5. Hakekat hubungan manusia (MN)


D. Kaitannya Manusia dengan Kebudayaan



Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.   Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.   Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3.   Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.

Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.






Referensi:
http://www.pusatmakalah.com/2014/12/makalah-hubungan-manusia-dengan.html


No comments:

Post a Comment

Pengantar Animasi dan Desain Grafis

12 Prinsip Utama pada Animasi Kata “animasi” berasal dari kata “animate,” yang berarti untuk membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Seor...