Aplikasi Logika Fuzzy dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut :
1. Logika
Fuzzy untuk Sistem Pengaturan Suhu Ruangan
Untuk menentukan suhu dalam suatu
ruangan, kita dapat menentukannya menggunakan Logika Fuzzy. Aturan dalam kontrol, mudah
didefinisikan menggunakan kata-kata misalkan :
-
Jika
suhu dalam suatu ruangan dingin maka naikkan suhu penghangat.
-
Jika
suhu dalam suatu ruangan panas maka naikkan suhu pendingin.
2.
Logika Fuzzy untuk Sistem Pengaturan Lampu
Lalulintas
Logika fuzzy dalam pengaturan lampu
lalulintas amat diperlukan untuk memperlancar aruslalulintas. Dengan adanya
system yang bekerja secara otomatis diharapkan angka kecelakaanyang disebabkan
oleh masalah lampu lalulintas dapat berkurang. Selain itu dengan adanyalampu
lalulintas yang otomatis tentu saja akan mengurangi tugas polisi lalulintas,
sehinggamereka bisa mengerjakan hal-hal lain yang belum teratasi.Sedangkan
sebagai dasar pengendalian dari sistem yang dijalankan, digunakan
algoritmalogika fuzzy. Untuk memudahkan pengendalian lampu lalulintas, ada
beberapa istilah yangdigunakan dalam pengendaliannya antara lain :
Untuk kepadatan jumlah kendaraan
adalah
-
Tidak Padat (TP),
-
Kurang
Padat (KP),
-
Cukup
Padat (CP),
-
Padat
(P),
-
Sangat
Padat (SP).
Sedangkan untuk lama
nyala lampu adalah :
-
Cepat
(C),
-
Agak
Cepat (AC),
-
Sedang
(S),
-
Agak
Lama (AL),
-
Lama
(L).
Jelas istilah-istilah
tersebut dapat menimbulkan makna ganda (ambiguity) dalam pengertiannya.
Logika Fuzzy dapat mengubah makna ganda tersebut ke dalam modelmatematis
sehingga dapat diproses lebih lanjut untuk dapat diterapkan dalam sistem
kendali.
Untuk menyelesaikan
masalah tersebut digunakan teori himpunan Fuzzy, logika bahasa dapatdiwakili
oleh sebuah daerah yang mempunyai jangkauan tertentu yang menunjukkan
derajatkeanggotaannya (fungsi keanggotaan). Untuk kasus disini, sebut saja
derajat keanggotaan ituadalah u(x) untuk x adalah jumlah kendaraan.1.
3. Logika
Fuzzy untuk Sistem Penggajian Karyawan
Dengan adanya system penggajian
karyawan menggunakan logika Fuzzy maka karyawanakan menerima gaji yang
benar-benar sesuai dengan apa yang karyawan tersebut kerjakankarena mesin tidak
mungkin melakukan korupsi.
Misalkan untuk mengevaluasi suatu
pekerjaan, ada m faktor yang berpengaruh, tiap-tiapfaktor terdiri-dari n level.
Sehingga faktor ke-i level ke-j dapat ditulis sebagai xij.Diasumsikan bahwa,
level yang lebih tinggi pada suatu faktor (nilai j naik) menunjukkan bahwa
kompleksitas pekerjaannya lebih tinggi. Hubungan ini dapat dituliskan
sebagai :
xij R xij-1, i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n.
Misalkan ditetapkan ada k pekerjaan
yang akan digunakan sebagai basis untuk melakukanevaluasi (bechmark), maka
benchmark ke-r adalah Zr(X). Maka akan dicari berapakah nilaioptimum untuk
tiap-tiap level, agar dapat dihitung nilai untuk setiap benchmark. Jika
nilaisetiap bechmark ini sudah diketahui, maka dengan mudah kita dapat
menentukan berapa gajiyang harus diterima oleh seorang karyawan dengan
spesifikasi pekerjaannya.
Sumber :
http://www.academia.edu/7510106/77505257-Aplikasi-Sistem-Cerdas
No comments:
Post a Comment